Berawal dari kisah seorang anak yang cerdas dan mandiriKetika ia berada d kelas 1, Anwar tak pernah beralih dari peringkat pertama di kelasnyaIa tumbuh menjadi anak yg cerdas dan kreatif, tak hanya dari segi akademis, Anwar pun cerdas secara spiritual, psikis dan emosionalDia tak pernah menolak ketika ada teman sekelasnya yang meminta untul mengajarkan materi pelajaran yg tidak dimengerti, tak hanya itu, Anwar juga menjadi bintang kelas karena prestasinya di bidang olahraga futsal.
Bagaikan seorang pangeran yang mengenyam pendidikan di istana, Anwar adalah anak yang nyaris sempurna dengan segala prestasi dan akhlak yang baik.
Namun perubahan drastis terjadi pada diri Anwar ketika ia berada di kelas 3 SDWajah yang biasanya berseri dengan senyum yg indah ketika memasuki pintu gerbang sekolah, kini berubah masam, badannya tak lagi tegak, tubuhnya merunduk dan selalu menatap kebawahKini ia tak pernah berada di peringkat pertama di kelasnya lagiBukan karena saingannya bertambah berat, akan tetapi prestasinya lah yang menurun tajamTak kuasa aku melihatnya dengan kondisi seperti itu, tanda tanya besar selalu terbayang dalam benakkuApa yang terjadi dangan anak ku yg cerdas ini? Jangankan bermain futsal, bahkan keluar kelas pun sangat jarang dilakukan ketika bel istirahat berbunyi.
Akan tetapi, hari itu, tiba-tiba Anwar keluar kelas, entah ia akan bermain dmn, tp hatiku sedikit lega ketika ia mulai keluar dari kelasDan keadaan ini pun terus berkembang, Anwar kini berubah menjadi sangat aktif, tak jarang teman2nya dibuatnya menangisDia pun pernah mengambil mainan temannyaTak hanya itu, Anwar yg selalu ke masjid dan sholat ketika mendengar adzan, suatu kali pernah ia tertangkap basah sedang bermain ketika yg lain sholat jum'atHal ini membuatku sangat bingung,
entah mengapa hari itu aku ingin sekali mengecek tas anak-anak, apakah di antara mereka ada yg membawa mainan atau tidakNamun aku terhenyak ketika aku menemukan sesuatu yang lain, yang membuatku terkejut bagaikan terkena kejutan listrik berskala besar.
Hanya secarik kertas, ya, dari secarik kertas itulah aku tau kenapa anakku berubah.
Di kertas itu di tulis, "bunda, dimanakah aku di hatimu?""Setiap pagi, kau bangun dari tidurmu, pergi ke kantor tanpa pernah melihatku bangun dari tidurmu, tidak kah kau lelah? Selama ini aku selalu mendapat nilai bagus, aku juga selalu ranking pertama di kelas, tp tak pernah satu kata pun keluar dari mulutmu bahwa kau bangga dengan prestasi kuHingga akhirnya, aku mencoba untuk menurunkan prestasiku dan sudah beberapa surat dari sekolah yg kuberikan kepadamu tentang hal itu, tapi kau tak pernah berkata apa2Sebenarnya, adakah aku d hatimu?? Akhirnya aku memutuskan bahwa besok aku akan menjadi anak yg sangat nakal dan bodoh supaya bunda bisa memperhatikanku".
Begitulah isi surat tersebut dan akhirnya aku tau kenapa anakku berubah