Manfaat Tanaman Alamanda
Habitus: perlu, tinggi 4-5 m. batang: berkayu, bulat, berbaring, berbuku-buku, tiap buka terdapat daun yang melingkar, empat sampai lima, bergetah, percabangan monopodial, cabang muda hijau, atas ungu, putih kehijauan. Daun: tunggal, lonjong, tepi rata melipat ke bawah, ujung dan pangkal meruncing, panjang 5-16 cm, lebar 2, 5-5 cm, tebal, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: majemuk, bentuk tandan, berkelamin dua, di ujung cabang dan ketiak daun, tangkai silindris, pendek, kepala putik bercagap dua, kuning, mahkota bentuk terompet atau corong, permukaan rata, kuning. Buah: kotak, bulat, dimeter -+ 1,5 cm. Biji: bentuk segitiga, masih muda hijau keputih-putihan setelah tua hitam. Akar: tunggang, putih kotor.
Bunga Alamanda ini batangnya keras dan bergetah, getahnya dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit disetri.
Bunga Alamanda banyak ditanam sebagai tanaman hias di halaman atau sebagai tanaman rambat untuk penghias pergola atau pagar rumah. Penggemar alamanda percaya bahawa tanaman yang berbunga kuning ini dapat dipakai sebagai penolak bala jika ditanam di halaman rumah.
Bunga alamanda berasal dari daerah Amerika Tengah dan Selatan dan banyak ditemukan di Brazil di mana bunga ini umum digunakan sebagai hiasan karena bentuknya yang indah. Tanaman alamanda termasuk dalam golongan perdu berkayu dengan tinggi yang dapat mencapai 2 meter. Tanaman ini bersifat evergreen(hijau sepanjang tahun). Batangnya yang sudah tua akan berwarna cokelat karena pembentukan kayu, sementara tunas mudanya berwarna hijau. Daunnya memiliki bentuk yang melancip di ujung dengan permukaan yang kasar dengan panjang 6 hingga 16 cm.
Alamanda dapat ditemukan pada daerah sekitar sungai atau tempat terbuka yang terkena banyak sinar matahari dengan hujan yang cukup dan kelembaban tinggi sepanjang tahun. Tanaman ini tidak mampu tumbuh pada tanah yang bergaram atau terlalu basa dan tanaman ini juga tidak tahan suhu rendah. Suhu -1 °C dapat mematikan tanaman tersebut karena tanaman ini sangat sensitif terhadap suhu dingin. Tanaman alamanda berbunga sepanjang tahun di banyak habitat. Tanaman ini dapat berkembangbiak dengan biji, namun perbanyakan yang umum dilakukan yaitu dengan stek batang. Hal ini disebabkan, beberapa varietas hibrida sulit memunculkan kapsul biji. Alamanda tergolong tanaman yang tumbuhnya cepat sehingga harus sering dilakukan pemangkasan untuk menjaga penampilannya.
Bunga alamanda diketahui memiliki beberapa fungsi medis, salah satunya dapat dipakai sebagai laksatif. Getah tanaman ini memiliki sifat antibakteri. Bunga alamanda juga memiliki sifat antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus. Bunga tanaman ini juga umum dimanfaatkan sebagai obat untuk mencegah komplikasi dari malaria dan pembengkakan limpa. Selain itu, akarnya juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit kuning.
Sinonim : Allmanda hendersoni Bull. Ex Domb.
Familia : Apocynaceae
Nama daerah
Lame Areuy (sunda), Alamanda (jawa).
Khasiat
Daun allamanda cathartica berkhasiat untuk penawar keracunan. Untuk penawar keracunan dipakai -+ 15 gram daun segar allamanda cathartica, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak selang satu jam.
Komposisi
Daun allamanda cathartica mengandung alkaloida, kulit batang dan buahnya mengandung saponin, disamping itu kulit batangnya juga mengandung tannin dan buahnya mengandung flavonoida dan polifenol
No comments:
Post a Comment