Zone Dewasa @
Panggil saja namaku Lia Aku ingin berbagi cerita pada semuanya yang menyukai cerita mesum, cerita ini terjadi 6 tahun yang lalu dimana saat itu aku masih kelas 5 SD, aku masih ingat betul kejadian demi kejadiannya, aku tinggal bersama kedua orangtuaku, kakakku yang pertama saat itu sudah kuliah jadi aku dirumah hanya bertiga, aku, bapak dan ibu.Dua tahun kemudian, dimana saya akan melanjutkan sekolah ke SMP, kami kedatangan tamu dari luar kota yaitu Bibi saya.Katanya sih anaknya mau sekolah di kota saya dan tinggal dirumah kami.Namanya Budi(nama samaran), hidungnya mancung, kulitnya putih.Trus, akhirnya kami jadian satu sekolah, dia kelas enam SD dan aku kelas satu SMP.
Waktu itu, orang tua ku lagi pergi keluar kota untuk mengikuti acara dan akan pulang esok lusa hingga kami tinggal berdua dirumah.Nah waktu itu siBudi lagi mandi sore dan tentunya seperti biasa dia nyanyi di dalam.Kebetulan aku mau pipis lalu ngetuk pintu trus bilang,
“Siapa nih didalam?”, dia menjawab seraya membuka pintunya sedikit,
“kenapa?”, aku akhirnya masuk menerobos pintu lalu membuka celanaku dan berkata, “aku mau kencing nih!”.
Rupanya dia ngeliatin memekku terus,
“eh, kamu jangan ngeliatin aja dong, sana lanjutin tuh mandimu” kataku seraya menutup anuku, dan tak sengaja akupun melihat anunya dan berkata,
“punyamu kok lucu yah”, diapun berkata,
“eh, yang ini hebat lho, ini bisa tambah besar asalkan kakak mau membantu”.
Lalu aku berkata,
“ah, aku tak tertarik kok, jijik, lagikan mana mungkin itu bisa membesar”. Padahal aku sebenarnya tahu kok cuman belum pernah ngaliatin langsung.Lalu diapun berkata,
“bisa deh kak, kakak pegangin aja pasti deh tambah”.
Lalu akupun memegangnya dan tak terasa memang anunya membesar,
“wah bisa yah”, dan tak terasa dia pun mengeluarkan suara ,
“ahhh…lalu makin lama anunyapun makin membesar dan sementara itu aku pun sudah basah.
Lalu dia bilang,
“eh, kak aku pegang itumu ya”, seraya tangannya megang.
Lalu akupun menghindar dan mengatakan,
“ah jangan deh, kamu ngak jijik yah”.
Lalu dia berkata, “buat apa jijik, orang ini enak kok, pegangin ya kak”.
Lalu akupun sebenarnya pengen juga dipegang tapi agak jaga gengsi, tapi karena aku tak tahan aku biarkan aja dia megang memekku, soalnya aku belum pernah merasakannya,
“tapi pelan-pelan yah”, kataku.
Lalu dia pun mengelus-elus memekku tapi aku tetap mencoba bertahan untuk tidak tergoda melakukannya lebih jauh.aku lalu berkata lagi,
“eh sudah belum?” tapi sementara aku sebenarnya tidak pengen dia berhenti melakukannya.
“bentar lagi deh kak,” katanya sambil terus mengelus, memasukkan tanggannya sehingga akupun tak tahan lagi dengan perbuatannya itu,
“ahhhhhh…” akhirnya aku pun mengeluarkan suara itu.
“enak khan kak”, katanya.
“mmhhh…” aku pun menjawabnya asal.
“eh, kak aku boleh ngak mendekatkan anuku ke memek kakak?”katanya lalu aku menjawabnya,
“iya deh, tapi jangan dimasukin yah”.
Lalu dia pun mendekatkan anunya ke memekku sehingga aku hampir saja menjerit.
“kak, aku masukin yah sedikit” katanya.
Aku yang sebenarnya sudah sangat birahi tak kuasa lagi menolak,
“iyah tapi pelan-pelan yah”.
Lalu akhirnya diapun memasukkan kontolnya ke memekku sehingga aku menjerit kecil. Lalu lama kelamaan dia memasukkan kontolnya lebih dalam lagi dan sambil menggoyang pantatnya kuat kuat.
“ahhh…kak…enakk banget kaakkkk” katanya.
“iyah…aku pun merasa begitu…”
Dan entah mengapa dia kemudian berhenti, kak aku sudah pipis,
“sementara itu akupun merasakan yang belum pernah kurasakan yaitu sangat nikmat sekali.
“yah akupun merasa begitu Bud…”. Akhirnya kami pun sama-sama mandi dan melakukannya lagi.
Walaupun aku sudah mempunyai pacar sampai sekarang kami masih melakukannya tanpa sepengetahuaan orang tuanya dan juga orang tuaku. Karena biar bagaimanapun kami sadar takkan bisa bersatu karena kami masih satu darah.
No comments:
Post a Comment