MEDAN - Seorang siswa kelas II SMP PGRI Tembung, Medan, Sumatera Utara bernama M Zakaria (13 tahun) ditemukan tewas diterkam seekor ular sawah berukuran raksasa.
Korban diterkam ular bertubuh sebesar tiang listrik yang dikenal dengan sebutan ular phiton itu di pinggir sungai Tembung, Kamis (18/3) malam.
"Saat itu, ia bersama lima orang temannya naik dari sungai ke darat melalui aliran lorong pembuangan air limbah,” tutur Jahri Sihombing, salah seorang warga yang menyaksikan peristiwa tersebut, Sabtu (20/3).
Namun, kata dia, tiba tiba muncul ular phiton dari dalam lorong tersebut dan menerkamnya. Zakaria sempat melawan ular itu.
“Tetapi karena kaki kanannya telah digigit, ia tidak bisa melawan lagi dan diseret ke semak-semak," ujarnya.
Korban sendiri bersama kelima temannya bermain rakit dan mandi di sungai tersebut sejak sore. Setelah azan Magrib, mereka pun beranjak ke tepian.
Karena lokasi pinggiran sungai sangat curam, mereka pun naik melalui pembuangan air limbah salah satu pabrik di sana. Saat itulah korban yang lebih tua dari teman-temannya itu diterkam oleh ular phiton tersebut.
Jahri Sihombing yang juga merupakan keluarga korban, segera berlari menuju lokasi setelah mendapat informasi dari teman-teman korban sekira 15 menit kemudian. Kebetulan Jahri saat itu sedang berada tidak jauh dari lokasi.
Ia memukuli kepala ular itu dengan bambu berkali-kali, sehingga kaki kanan korban yang sudah ditelan ular itu pun akhirnya dilepaskan.
Namun, ular tersebut tak juga kabur. Tubuh korban malah dililit dan diputar-putar di dalam semak-semak tersebut hingga terjatuh ke pinggiran sungai.
Jahri kembali memukuli kepala ular yang saat itu sudah hendak menerkam kepala korban. Karena merasa kesakitan dipukuli dengan bambu, ular itu pun akhirnya lilitannya dan kabur ke dalam air sungai.
Sayangnya, ketika tubuh korban diangkat ke darat dan akan dibawa ke rumah sakit, ia sudah tidak bernyawa lagi. Diduga, korban mati lemas akibat dililit dan diputar-putar oleh ular tersebut hampir sekitar setengah jam.
Setelah disemayamkan di rumah duka di Jalan Pasar VIII Gambir, Dusun VI, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Medan, korban pun langsung dimakamkan, Jumat (19/3) sore. (abe)(hri)
Sumber:http://news.okezone.com
Korban diterkam ular bertubuh sebesar tiang listrik yang dikenal dengan sebutan ular phiton itu di pinggir sungai Tembung, Kamis (18/3) malam.
"Saat itu, ia bersama lima orang temannya naik dari sungai ke darat melalui aliran lorong pembuangan air limbah,” tutur Jahri Sihombing, salah seorang warga yang menyaksikan peristiwa tersebut, Sabtu (20/3).
Namun, kata dia, tiba tiba muncul ular phiton dari dalam lorong tersebut dan menerkamnya. Zakaria sempat melawan ular itu.
“Tetapi karena kaki kanannya telah digigit, ia tidak bisa melawan lagi dan diseret ke semak-semak," ujarnya.
Korban sendiri bersama kelima temannya bermain rakit dan mandi di sungai tersebut sejak sore. Setelah azan Magrib, mereka pun beranjak ke tepian.
Karena lokasi pinggiran sungai sangat curam, mereka pun naik melalui pembuangan air limbah salah satu pabrik di sana. Saat itulah korban yang lebih tua dari teman-temannya itu diterkam oleh ular phiton tersebut.
Jahri Sihombing yang juga merupakan keluarga korban, segera berlari menuju lokasi setelah mendapat informasi dari teman-teman korban sekira 15 menit kemudian. Kebetulan Jahri saat itu sedang berada tidak jauh dari lokasi.
Ia memukuli kepala ular itu dengan bambu berkali-kali, sehingga kaki kanan korban yang sudah ditelan ular itu pun akhirnya dilepaskan.
Namun, ular tersebut tak juga kabur. Tubuh korban malah dililit dan diputar-putar di dalam semak-semak tersebut hingga terjatuh ke pinggiran sungai.
Jahri kembali memukuli kepala ular yang saat itu sudah hendak menerkam kepala korban. Karena merasa kesakitan dipukuli dengan bambu, ular itu pun akhirnya lilitannya dan kabur ke dalam air sungai.
Sayangnya, ketika tubuh korban diangkat ke darat dan akan dibawa ke rumah sakit, ia sudah tidak bernyawa lagi. Diduga, korban mati lemas akibat dililit dan diputar-putar oleh ular tersebut hampir sekitar setengah jam.
Setelah disemayamkan di rumah duka di Jalan Pasar VIII Gambir, Dusun VI, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Medan, korban pun langsung dimakamkan, Jumat (19/3) sore. (abe)(hri)
Sumber:http://news.okezone.com
No comments:
Post a Comment