Di antara 196 orang terdakwa itu terdapat mantan Gubernur Maguindanao Andal Ampatuan Snr yang juga sekutu dekat Presiden Gloria Macapagal Arroyo.
Putra sang mantan gubernur yang memiliki nama sama, sebelumnya sudah didakwa melakukan pembunuhan atas keluarga lawan politiknya dan sejumlah wartawan yang saat itu tengah melakukan perjalanan bersama.
Dakwaan pengadilan ini muncul bersamaan dengan dimulainya masa kampanye pemilihan presiden Filipina.
Jaksa Penuntut Leo Dacera dari Departemen Kehakiman kepada kantor berita AFP mengatakan mereka yang didakwa terbukti terlibat langsung dalam pembunuhan itu.
AFP juga mengutip surat dakwaan Departemen Kehakiman yang mengatakan semua terdakwa juga terbukti membantu pembunuhan dengan tingkat partisipasi yang berbeda-beda.
Sayangnya, sejauh ini tidak jelas jumlah terdakwa yang berstatus tahanan polisi.
Pengadilan ditunda
Para korban pembunuhan itu adalah bagian dari sebuah kelompok pendukung tokoh politik setempat Ismael Mangudadatu yang akan mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur bulan Mei mendatang.
Di antara korban tewas terdapat beberapa orang perempuan termasuk istri Mangudadatu dan saudara perempuannya yang tengah mengandung.
Mereka diserang dan dihujani tembakan oleh sekitar 100 orang bersenjata. Jenazah mereka kemudian ditemukan di sebuah kuburan massal yang di kawasan pegunungan terpencil di provinsi itu.
Andal Ampatuan Sr adalah pimpinan klan Ampatuan yang berkuasa dan mengontrol politik lokal di Maguindanao. Dia juga diketahui memiliki tentara pribadi untuk melindungi dirinya.
Dia pernah duduk di Kongres Filipina dan menjadi Gubernur Maguindanao tanpa pesaing selama beberapa periode.
Sementara itu putranya, Andal Ampatuan Jr, dikabarkan tengah berencana untuk menggantikan kedudukan ayahnya sebagai gubernur.
Seperti ayahnya, Ampatuan Jr nampaknya tidak memiliki pesaing dalam upayanya merebut kursi gubernur. Namun, kemudian Ismael Mangudadatu juga ikut mencalonkan diri.
Pembunuhan Mangudadatu dan pengikutnya ini diduga kuat terkait persaingan menuju kursi gubernur. Namun, Ampatuan Jr menolak semua dakwaan dan saat ini tengah menjalani sidang penangguhan penahanan dengan jaminan.
Wartawan BBC di Asia Tenggara Alistair Leithead melaporkan semua terdakwa nampaknya akan mengajukan permohonan pembebasan dengan jaminan. Dan semua permohonan penjaminan harus didengar sebelum pengadilan sesungguhnya dimulai.
Sejumlah pejabat pemerintah mengatakan langkah selanjutnya adalah mengirim seluruh terdakwa dari Filipina Selatan ke Manila untuk proses peradilan lebih lanjut.
Namun, kuasa hukum yang mewakili para jurnalis yang turut tewas dalam kejadian itu kepada BBC mengatakan kasus ini telah menjadi mimpi buruk. Sebab, semua permohonan penjaminan harus dijalani dan proses itu akan menunda proses pengadilan.
Sumber: http://www.bbc.co.uk
No comments:
Post a Comment